Airportman.id – Maskapai di eropa pada musim dingin kali ini banyak menerbangkan ribuan pesawat nyaris tanpa penumpang. Hal tersebut menyusul peraturan pemenuhan 50% slot take-off dan landing di bandara yang dialokasikan pada masing-masing maskapai. Apabila maskapai tidak mampu memenuhi alokasi minimum tersebut mereka berpotensi kehilangan slot tersebut. Persentase tersebut dijadwalkan akan meningkat menjadi 80% pada musim panas nanti.
Peraturan yang diterbitkan oleh European Commission tersebut mendapat kritikan dari maskapai-maskapai di Eropa. Kondisi pandemic COVID-19 yang nampaknya masih belum akan berakhir, menyusul varian baru Omicron yang menyebar dengan cepat di negara-negara eropa, sangat memukul industri penerbangan.
Dengan kondisi tersebut, maskapai di Eropa tetap menuntut pengecualian, apalagi dengan adanya rencana menaikan ambang batas menjadi 80%.
Dikutip dari CNBC, juru bicara Lufthansa, Boris Ogursky mengatakan, “Lalu lintas udara masih belum normal. Karena perkembangan varian virus baru dan pembatasan perjalanan yang dihasilkan, situasinya tetap tidak stabil, sehingga pengecualian masih diperlukan.”
“Tidak hanya musi panas 2022 mendatang, namun juga sekarang dalam jadwal penerbangan musim dingin 21/22, lebih banyak fleksibilitas akan sangat dibutuhkan disaat yang tepat,” kata Ogursky. “Tanpa fleksibilitas terkait krisi ini, maskapai terpaksa terbang dengan pesawat yang hampir kosong hanya untuk mengamankan slot mereka.”
Dia menambahkan, “Wilayah lain di dunia mengambil pendekatan yang lebih pragmatis di sini, misalnya dengan menangguhkan sementara aturan slot karena situasi pandemi saat ini. Itu menguntungkan iklim dan maskapai penerbangan.”
Airport Council International (ACI) mendukung European Commission dan menolak anggapan bahwa ribuan penerbangan tersebut benar-benar kosong. Pesawat sering kali diisi penumpang dengan jumlah sedikit atau bahkan dibatalkan jika bukan karena alasan persyaratan penggunaan slot.
Direktur Jenderal ACI Eropa, Olivier Jankovec, mengatakan, “Beberapa maskapai mengklaim bahwa mereka terpaksa menjalankan penerbangan tanpa penumpang dalam jumlah besar untuk mempertahankan hak penggunaaan slot bandara. Sama sekali tidak ada alasan mengapa hal ini harus menjadi kenyataan.”
“Load factor yang rendah tentu saja menjadi hal yang nyata selama pandemi, tetapi retensi konektivitas udara vital untuk kepentingan ekonomi dan sosial terdokumentasi dengan baik. Menyeimbangkan kelangsungan komersial di samping kebutuhan untuk mempertahankan konektivitas penting dan melindungi dari konsekuensi anti-persaingan adalah tugas yang rumit,” tambahnya.
Selain permasalahan yang dihadapi oleh maskapai, masalah lain diangkat oleh aktivis lingkungan, Greta Thunberg, yang menuliskan cuitan di Twitter, “Brussels Airlines melakukan 3.000 penerbangan yang tidak perlu untuk mempertahankan slot bandara. Uni Eropa jelas dalam mode darurat iklim’.”
CEO Lufthansa, Carsten Spohr mengatakan, “Karena permintaan yang lemah di Januari, kami akan mengurangi lebih banyak penerbangan secara signifikan. Tetapi kami harus tetap melakukan 18.000 penerbangan tambahan yang tidak perlu di musim dingin hanya untuk mengamankan hak take-off dan landing kami.”
Ia menambahkan, “Sementara pengecualian ramah iklim dilakukan di hampir semua bagian lain dunia selama masa pandemi, Uni Eropa tidak mengizinkan hal ini dengan cara yang sama. Hal itu merusak iklim dan justru berkebalikan dari apa yang ingin dicapai Komisi Uni Eropa dengan Program ‘Fit for 55’.”
European Commission mengadopsi Program ‘Fit for 55’ pada bulan Juli 2021 agar dapat selaras dengan sasaran baru Uni Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca minimal 55% pada tahun 2030.
Sektor transportasi udara merupakan sumber emisi gas rumah kaca transportasi terbesar kedua setelah sektor transportasi darat, atau menyumbang sekitar 14% emisi karbon dari keseluruhan yang dihasilkan dari sektor transportasi.
Menteri Belgia di bidang Mobilitas, Georges Gilkinet, menulis kepada European Commission untuk menuntut fleksibilitas lebih agar pesawat yang tidak memperoleh penumpang yang cukup agar tidak terbang.
Media Relations Manager Brussels Airlines, Maaike Andries mengatakan bahwa penerbangan yang dilakukan untuk memenuhi ambang batas penggunaan slot bandara tidaklah kosong; alih-alih, untuk musim dingin yang akan datang, beberapa penerbangan “tidak cukup terisi untuk menghasilkan keuntungan”.
“Penerbangan ini biasanya akan dibatalkan oleh kami untuk memastikan kami tidak mengoperasikan penerbangan yang tidak perlu dari sudut pandang ekologis dan ekonomis,” tambah Maaike. “Namun jika kami membatalkan semua penerbangan itu, ini berarti kami melewati batas minimum untuk mempertahankan slot kami. Masalah yang sama berlaku untuk semua operator di Eropa, karena ini adalah hukum Eropa.”
“Di benua lain telah dibuat pengecualian yang sesuai pada peraturan normal, menghindari penerbangan yang tidak perlu ini, tetapi di Eropa kami masih membutuhkan lebih banyak fleksibilitas.”
Airportman.id adalah sebuah platform media online. Apa yang membuat kami berbeda dengan platform lain adalah kami berfokus pada dunia bandar udara. Komitmen kami adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan industri, teknologi, ekosistem maupun kegiatan di bandar udara. Airportman.id juga menjadi wadah untuk berdiskusi, menyampaikan uneg-uneg, pendapat, kritik, saran maupun gagasan yang membangun untuk memajukan dunia kebandarudaraan di Indonesia dan dunia.