Airportman.id – Bandara sebagai simpul dan prasarana transportasi udara menghasilkan sampah yang berasal dari aktivitas kawasan perkantoran, airside, landside, terminal dan penerbangan domestik maupun internasional. Sampah yang dihasilkan berupa sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah menjadi bagian komponen pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam lingkup eco airport yang wajib dikelola dan di pantau setiap semester. Salah satu pengelolaan sampah melalui pengoperasian fasilitas tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang melingkupi pengumpulan sampah, pemilahan sampah, pendaurulang sampah, pengolahan sampah dan pemrosesan akhir.
PT Angkasa Pura I (AP1) sebagai operator pengelola bandara telah mengoperasikan fasilitas TPST untuk mengelola sampah bandara yang saat ini telah beroperasi di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (BPN) dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang (SRG) bekerjasama dengan PT Angkasa Pura Properti.
Bandara Sepinggan Balikpapan
Bandara Sepinggan telah mengoperasikan fasilitas TPST sejak tahun 2021, sampah yang dihasilkan berupa sampah organik seperti hasil sisa makanan dari tenant, dedaunan, sampah basah lainnya, serta sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, botol kaca, kardus dsb.
Sampah organik dikelola melalui pengolahan menjadi kompos, untuk tahun 2022 hasil pengolahan melalui composting diserahkan kepada Kelompok Wanita Tani Sepinggan Raya sebesar 500 kg serta dimanfaatkan bank sampah 500 kg. “Untuk tahun 2023 hasil composting sebesar 1,25 Ton juga di manfaatkan oleh beberapa bank sampah seperti, BS Berlian, BS Edelweis, BS Bunda Sehati, BS Sekar, BS Anggrek Hitam dan bank sampah lainnya di Kota Balikpapan”, ungkap Rita Nawangsari Pamungkas, Airport Environment Manager Bandara Sepinggan Balikpapan.
Sementara untuk sampah anorganik dimanfaatkan untuk di daur ulang bekerjasama dengan bank sampah dan sampah residu yang tidak diolah diangkut ke TPA Manggar.
Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang
Pengoperasian fasilitas TPST di Bandara Jend. Ahmad Yani Semarang telah di operasikan sejak tahun 2021. Sampah yang di hasilkan hampir sama dengan Bandara lainnya seperti sampah organik dan sampah anorganik. Untuk sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, ranting pohon , sementara untuk sampah anorganik berasal dari botol plastik, kantong plastik, kemasan makanan, botol kaca, kertas HVS, karton bekas, Koran bekas dsb.
Untuk sampah anorganik setelah dilakukan pemilahan dihasilkan sampah yang bisa didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali bekerjasama dengan bank sampah. Sementara “Untuk sampah organik dikelola dengan composting sederhana dan biokonversi maggot bsf sehingga sampah organik menjadi zero waste” kata Dieta Febriyanti Airport Environment Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Selain itu beberapa Bandara yang di kelola AP1 lainnya saat ini telah menyiapkan beberapa kelengkapan fasilitas untuk mendukung pengoperasian TPST serta bekerjasama dengan bank sampah untuk memanfaatkan dan mendaur ulang sampah.
Upaya pengelolaan sampah melalui pengoperasian fasilitas TPST memberikan manfaat seperti pengurangan timbulan sampah, penurunan biaya retribusi pembuangan sampah, mendukung program sirkuler ekonomi melalui daur ulang sampah, serta menurunkan emisi gas rumah kaca. Berdasarkan perhitungan penurunan emisi GRK dari pengoperasian fasilitas TPST di Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mampu menurunkan emisi GRK sebesar 431 Ton CH4 melalui aksi mitigasi komposting dan daur ulang sampah.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023
Sebagai informasi dalam memperingati hari peduli sampah nasional PT Angkasa Pura I menggelar webinar “Aksi Kelola Sampah Bandara “ pada tanggal 28 Februrai 2023, kegiatan tersebut di prakarsai oleh unit Airport Planning and Project Development dan unit Training and People Development serta diikuti seluruh karyawan PT Angkasa Pura I.
Webinar aksi kelola sampah Bandara dipandu oleh moderator Training and People Development Specialist Sepriadi Ginting, dilanjutkan opening speech yang disampaikan oleh Vice President Airport Planning and Project Development Widodo. Dalam kesempatan webinar aksi kelola sampah Bandara ini menghadirkan narasumber koordinator pokja teknologi PSEL, Direktorat Penanganan Sampah KLHK Edward Nixon Pakpahan, Pengendali Dampak Lingkungan, Direktorat Bandar Udara Kemenhub Ika Niyanti Oktrian, dan Airport Environment Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Dieta Febriyanti.
Pada akhir sesi webinar, disampaikan bahwa perubahan paradigma pengelolaan sampah kumpul – angkut – buang ke TPA sudah harus di tinggalkan secara bertahap dan beralih ke paradigma baru yang memandang sampah sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi serta dapat dimanfaatkan seperti pemanfaatan energy dan composting dsb. Paradigma tersebut sejalan misi PT Angkasa Pura I yakni berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup, sehingga diperlukan partisipasi seluruh lapisan dan unit di Angkasa Pura I untuk dapat mencapai misi tersebut.
Airportman.id adalah sebuah platform media online. Apa yang membuat kami berbeda dengan platform lain adalah kami berfokus pada dunia bandar udara. Komitmen kami adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan industri, teknologi, ekosistem maupun kegiatan di bandar udara. Airportman.id juga menjadi wadah untuk berdiskusi, menyampaikan uneg-uneg, pendapat, kritik, saran maupun gagasan yang membangun untuk memajukan dunia kebandarudaraan di Indonesia dan dunia.