Airportman.id – Rubber deposit atau penumpukan karet adalah salah satu fenomena yang terjadi di landasan pacu bandara. Fenomena ini dihasilkan dari gesekan antara ban pesawat yang mendarat dengan permukaan landasan. Meski sering kali dianggap sepele, rubber deposit ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap keselamatan penerbangan. Artikel ini akan membahas mengenai dampak rubber deposit serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Rubber deposit terbentuk saat pesawat mendarat dan ban menyentuh landasan dengan kecepatan tinggi. Gesekan yang terjadi menyebabkan sebagian karet ban meleleh dan menempel di permukaan landasan. Seiring waktu, lapisan karet yang menumpuk semakin tebal dan dapat mengurangi daya cengkeram ban pesawat ketika mendarat atau lepas landas. Hal ini tentu saja berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan penerbangan.

Dampak rubber deposit pada keselamatan penerbangan cukup signifikan, terutama pada saat cuaca buruk atau kondisi landasan basah. Ban pesawat yang mendarat pada landasan dengan penumpukan karet akan mengalami penurunan traksi. Kondisi ini dapat menyebabkan pesawat sulit dikendalikan saat mendarat, berpotensi tergelincir, atau bahkan mengalami aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan kontak dengan permukaan landasan karena adanya lapisan air.

Untuk mengatasi permasalahan rubber deposit, pengelola bandara melakukan serangkaian upaya pencegahan dan perawatan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah rubber removal, yaitu proses pengangkatan lapisan karet dari permukaan landasan. Proses ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan alat mekanis, air bertekanan tinggi, atau bahan kimia.

Penggunaan alat mekanis, seperti mesin penggosok atau mesin milling, berguna untuk mengangkat lapisan karet yang menempel pada permukaan landasan. Namun, metode ini memiliki kekurangan, yaitu dapat merusak struktur permukaan landasan jika tidak dilakukan dengan benar.

Alternatif lain adalah penggunaan air bertekanan tinggi, yang dikenal sebagai high-pressure waterblasting. Metode ini cukup efektif dalam menghilangkan rubber deposit tanpa merusak permukaan landasan. Namun, proses ini memerlukan jumlah air yang cukup besar dan dapat mempengaruhi lingkungan sekitar jika tidak dikelola dengan baik.

Penggunaan bahan kimia, seperti rubber dissolver, juga kerap digunakan untuk mengatasi rubber deposit. Bahan kimia ini akan melarutkan lapisan karet yang menempel pada landasan, sehingga mudah diangkat. Umumnya, metode ini digabungkan dengan metode waterblasting untuk mempercepat pembersihan karet yang sudah larut. Namun, penggunaan bahan kimia ini perlu dilakukan dengan hati-hati, mengingat dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Selain rubber removal, pihak bandara juga rutin melakukan inspeksi dan pemeliharaan landasan untuk memastikan kondisi landasan tetap optimal. Inspeksi ini meliputi pemeriksaan terhadap tekstur permukaan, perawatan sistem drainase, dan penilaian keausan permukaan landasan. Upaya-upaya ini penting dilakukan untuk mencegah akumulasi rubber deposit dan memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga.

Selain itu, teknologi terbaru dalam pembuatan ban pesawat juga dikembangkan untuk mengurangi jumlah rubber deposit yang dihasilkan. Beberapa produsen ban pesawat telah menciptakan ban dengan komposisi karet yang lebih tahan terhadap gesekan dan penumpukan karet pada landasan.

Kesadaran akan pentingnya penanganan rubber deposit juga perlu ditingkatkan di kalangan stakeholder penerbangan, termasuk awak pesawat, petugas pemeliharaan, dan pihak bandara. Dengan koordinasi yang baik dan pelaksanaan prosedur yang benar, potensi risiko keselamatan akibat rubber deposit dapat diminimalisir.

Dalam rangka menjaga keselamatan penerbangan, upaya pengendalian rubber deposit harus terus dilakukan secara konsisten dan efektif. Melalui kombinasi antara pencegahan, pemeliharaan, dan inovasi teknologi, kita dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh fenomena rubber deposit dan menciptakan lingkungan penerbangan yang lebih aman bagi semua pihak.