Airportman.id – Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi merupakan salah satu bentuk apresiasi/ penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada para pengguna energi baik pemerintah maupun swasta yang telah berhasil menerapkan upaya-upaya konservasi energi.
Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi disingkat PSBE, merupakan salah satu program kampanye Pemerintah di bidang konservasi energi. PSBE merupakan penghargaan tertinggi yang di berikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada para pemangku kepentingan yang telah berhasil menerapkan efisiensi dan konservasi energi di sektor industri dan bangunan gedung, dan menurunkan emisi gas rumah kaca serta melaksanakan perdagangan karbon untuk sektor energi.
PT Angkasa Pura I sebagai operator pengelola bandara, mengikutsertakan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta dalam penyelenggaraan PSBE tahun 2022.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih peringkat pertama untuk Kategori Manajemen Energi Industri dan Gedung, Sub Kategori Gedung Besar.
Sementara untuk Bandara Internasional Yogyakarta berhasil meraih peringkat ketiga Kategori Gedung Hemat Energi , Sub Kategori Gedung Hijau. Berikut ulasan dua bandara sebagai berikut:
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS)
Bandara I Gusti Ngurah Rai mengikuti penyelenggaraan PSBE dengan Kategori Manajemen Energi Industri dan Gedung dengan Sub Kategori Manajemen Energi Gedung Besar. Penilaian PSBE Kategori Manajemen Energi Industri dan Gedung mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, ekonomi serta penghematan energi. Selain itu juga mempertimbangkan keberlanjutan, recaplibility dan keaslian serta inovasi. Peserta PSBE untuk Kategori Manajemen Energi Gedung dan Industri diikuti sebanyak 70 (tujuh puluh) peserta.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah menerapkan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi dan telah tersertifikasi oleh TUV SUD pada tahun 2021. Implementasi sistem manajemen energi sampai dengan bulan Agustus tahun 2022 Bandara I Gusti Ngurah Rai mampu melakukan penghematan energi sebesar 21.130.628 kWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp. 25.103.185.993 dengan asumsi biaya listrik Rp 1.188/kWh. Bandara I Gusti Ngurah Rai juga berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 16.693 Ton CO2e.
Selain itu Bandara I Gusti Ngurah Rai telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas sebesar 155 Kwp. Pengoperasian PLTS Atap untuk menyuplai kebutuhan listrik pada Gedung Parkir Internasional, Gedung Parkir Domestik dan Toll Gate Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pengoperasian PLTS Atap ini sebagai dukungan terhadap target Pemerintah dalam menurunkan emisi GRK, pemenuhan energi baru terbarukan (EBT) serta perhelatan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)
Bandara Internasional Yogyakarta mengikuti penyelenggaraan PSBE dengan Kategori Gedung Hemat Energi dengan Sub Kategroi Gedung Hijau. Penilaian PSBE Kategori Gedung Hijau mempertimbangkan efisiensi energy (desain aktif), efisiensi energi (desian pasif), energi baru terbarukan, penghematan air, keberlanjutan lingkungan, indoor environmental quality, dan operasi pemeliharaan fitur green building serta inovasi. Peserta PSBE untuk Kategori Gedung Hemat Energi diikuti sebanyak 31 (tiga puluh satu) peserta.
Bandara Internasional Yogyakarta berhasil menerapkan Green Building dan telah sertifikasi Gold Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI) pada tahun 2021. Penerapan Green Building berdasarkan pada aspek-aspek seperti efisiensi dan penghematan energi (efficiency and conservation), penghematan air (water conservation), pengembangan lokasi gedung (appropriate site development), siklus dan sumber daya material (material resource and cycle), kenyamanan dan kesehatan gedung (indoor health comfort), dan pengelolaan lingkungan gedung (building environmental management).
Penerapan Green Building di Bandara Internasional Yogyakarta berhasil mencapai penghematan penggunaan listrik hingga 25,15% atau 119,21 kWh/m2/tahun. Hal ini setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 16,8 miliar per tahun dengan asumsi biaya listrik Rp1.065,78/kWh. Bandara Internasional Yogyakarta juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 14.093 ton CO2e/tahun, serta penghematan air hingga 53,01% atau 16,68 liter/orang/hari.
Sebagai informasi pada keikutsertaannya dalam ajang ini, Angkasa Pura I mengirimkan perwakilan peserta yang terdiri dari Jimmy Yan Eka Putra Tampubolon dan Abdullah Faqih Ulumidin yang mewakili Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, serta Panggih Kurnia Adhi, Ersan Wijayanto, dan Fahmi Adhi Prayoga yang mewakili Bandara Internasional Yogyakarta.
Para peserta berkontribusi mulai dari penyusunan proposal, mengikuti tahapan pendampingan hingga masuk nominasi Finalis dan terakhir melaksanakan presentasi di depan Dewan Juri PSBE 2022. Melalui tahapan tersebut, PT Angkasa Pura I akhirnya berhasil menerima 2 (dua) penghargaan dalam Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022 yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai peringkat pertama Kategori Manajemen Energi Industri dan Gedung , Sub Kategori Managemen Energi di Gedung Besar dan Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo peringkat ketiga pada Kategori Gedung Hemat Energi, Sub Kategori Gedung Hijau.
Partisipasi PT Angkasa Pura I dalam penyelenggaraan PSBE ini menjadi bagian implementasi misi Perusahaan dengan berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup. Selain itu partisipasi ini juga merupakan dukungan operator bandara dalam transisi energi khusunya di Sektor Transportasi untuk pemenuhan energi baru terbarukan serta penurunan emisi GRK sesuai Komitmen Pemerintah Indonesia dalam ratifikasi Paris Aggrement.
Airportman.id adalah sebuah platform media online. Apa yang membuat kami berbeda dengan platform lain adalah kami berfokus pada dunia bandar udara. Komitmen kami adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan industri, teknologi, ekosistem maupun kegiatan di bandar udara. Airportman.id juga menjadi wadah untuk berdiskusi, menyampaikan uneg-uneg, pendapat, kritik, saran maupun gagasan yang membangun untuk memajukan dunia kebandarudaraan di Indonesia dan dunia.