Airportman.id – Pada bulan Juli, Pemerintah mengeluarkan kebijakan wajib vaksin booster (dosis ketiga) sebagai syarat bepergian dengan transportasi. Melalui rilis pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan di bulan yang sama, Pemerintah menyatakan bahwa kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menindaklanjuti pelonjakan angka penularan virus COVID-19. Hal tersebut menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 yang mendarat di Indonesia pada awal tahun 2020 belumlah menunjukkan akhir ceritanya.
Industri penerbangan merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling merugi ketika kebijakan pembatasan mobilitas pertama kali dikeluarkan pada tahun 2020. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kemudian turut mewabahi industri penerbangan global yang mempengaruhi puluhan ribu pilot, pramugari, pekerja bandara, beserta penyedia barang dan jasa. Meskipun pemerintah di seluruh dunia telah melonggarkan kebijakan pembatasan mobilitasnya, industri penerbangan global masih belum 100% bangkit dari kejatuhannya.
Pada bulan Juli 2021, biro konsultansi manajemen yang berbasis di Amerika Serikat, McKinsey & Company, mengeluarkan sebuah publikasi yang mencatat bahwa penerimaan industri penerbangan global pada tahun 2020 menurun hingga 40% dari tahun sebelumnya. Mereka juga memprediksikan bahwa traffic penerbangan global baru dapat pulih pada tahun 2024. Prediksi tersebut dapat dikatakan sangatlah masuk akal karena berbagai klaim tentang ketidaksiapan bandara dan maskapai dalam melayani para traveller terus berdatangan hingga saat ini.
Sebagai contoh, pada bulan Juni, CEO Bandar Udara Sydney di Australia, Geoff Culbert, mengungkapkan bahwa bandara dan maskapai di sana masih mengalami kesulitan untuk mengembalikan standar pelayanan seperti sediakala karena kurangnya tenaga kerja yang tersedia. Sebagaimana dilansir dari Forbes, Culbert mengatakan, “Industri ini tidaklah semenarik dahulu [sebelum pandemi]. Hingga saat ini masih terdapat unsur keengganan untuk kembali bekerja karena ketidakpastian dan jaminan keamanan pekerjaan.”
Kenyataan yang sama juga terjadi di Eropa. CEO maskapai Lufthansa, Jens Ritter, mengungkapkan kepada publik pada bulan Juni bahwa alur bisnis maskapainya masih terganggu karena mereka masih terus mencari penyedia jasa dan layanan inti lainnya yang konsisten tetap bekerja dalam lingkup ketidakpastian pandemi COVID-19. Tidak cukup dengan masalah yang terjadi di rantai bisnisnya, masalah administratif keprofesian juga turut mempersulit akselerasi kebangkitan industri penerbangan Eropa, seperti lambatnya proses sertifikasi keahlian pilot dan tenaga teknis lainnya bagi rekrutan baru.
Terlepas dari segala kekisruhan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, optimisme setidaknya diperlihatkan oleh industri penerbangan dan pariwisata nasional. Di awal bulan ini, PT Angkasa Pura II (persero) atau AP II menyatakan bahwa rasio pemulihan traffic penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 82,5 persen. Bentang geografis Indonesia juga turut mengundang traveller internasional untuk datang. Hal tersebut dapat dilihat dari tren banyaknya YouTuber asing yang mengambil Indonesia sebagai content-nya.
Dalam konteks global, pemulihan industri penerbangan membutuhkan suatu produk kebijakan yang terintegrasi dan lintas sektor. Pemulihan industri dan ekonomi perlu melingkupi aspek ketenagakerjaan, kesehatan, infrastruktur, teknologi, dan jaminan force majeure terkait ketidakpastian pandemi COVID-19. Pada bulan Juli, direktur jenderal Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional [IATA], Willie Walsh, menekankan bahwa diperlukan suatu kebijakan pasca-pandemi yang “tidak menghukum” industri penerbangan dan satu-satunya cara untuk membangkitkan industri penerbangan global di masa pandemi adalah dengan menghapuskan seluruh kebijakan pembatasan mobilitas. Namun demikian, Walsh juga menambahkan bahwa kerja sama antara pemerintah dan industri perlu terus ditingkatkan agar tercipta suatu standar global baru.
Referensi:
Airportman.id adalah sebuah platform media online. Apa yang membuat kami berbeda dengan platform lain adalah kami berfokus pada dunia bandar udara. Komitmen kami adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan industri, teknologi, ekosistem maupun kegiatan di bandar udara. Airportman.id juga menjadi wadah untuk berdiskusi, menyampaikan uneg-uneg, pendapat, kritik, saran maupun gagasan yang membangun untuk memajukan dunia kebandarudaraan di Indonesia dan dunia.