50 Bandara di Amerika Serikat akan Dikelillingi Zona Pembatasan Layanan 5G

Bandara di amerika serikat
Foto : Unsplash

Airportman.id – The Federal Aviation Administration (FAA) telah merilis daftar bandara di Amerika Serikat yang akan dikelilingi oleh zona penyangga (buffer zone) yang tidak akan mendapatkan layanan 5G C-Band.

Zona penyangga ini dirancang untuk memisahkan sinyal nirkabel atau wireless dan pesawat terbang menyusul laporan bahwa pita 3,6 GHz yang digunakan oleh jaringan 5G C-Band mengganggu altimeter radar pesawat sipil.

Pemilihan 50 bandara oleh FAA tersebut berdasarkan jumlah trafik, jumlah hari dengan visibilitas rendah, dan lokasi geografis. Beberapa besar di Amerika Serikat yang masuk ke dalam daftar di antaranya Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), Bandara Internasional Los Angeles (LAX), dan Bandara Internasional San Fransisco (SFO).

Dua perusahaan penyedia layanan 5G C-Band yang memenangi hampir seluruh kontrak penyediaan spectrum C-Band, AT&T dan Verizon setuju untuk mematikan pemancar di sekitar 50 bandara tersebut selama enam bulan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir jaringan 5G untuk meminimalisir potensi gangguan dengan instrument pesawat yang sensitif yang digunakan dalam pendaratan dengan visibilitas rendah.

Dikutip dari Aviation Today, juru bicara AT&T menyatakan, “Atas permintaan Sekretaris Buttigieg, kami secara sukarela menyetujui satu penundaan tambahan selama dua minggu untuk penerapan layanan 5G C-Band. Kami juga tetap berkomitmen pada mitigasi zona penyangga selama enam bulan yang kami uraikan dalam surat kami. Kami tahu keselamatan penerbangan dan 5G dapat hidup berdampingan dan kami yakin kolaborasi lebih lanjut dan penilaian teknis akan menghilangkan masalah apa pun.”

Altimeter radar pesawat beroperasi dalam 4,2–4,4 GHz, bagian bawahnya termasuk dalam rentang frekuensi C-Band yaitu 3,7–4,2 GHz di mana kombinasi rentang transmisi sinyal dan kapasitasnya optimal. Jaringan nirkabel 5G yang dijadwalkan untuk diaktifkan oleh AT&T dan Verizon bulan ini akan terjadi dalam rentang frekuensi 3,7–3,98 GHz, dekat dengan altimeter, yang membuat pakar industri penerbangan khawatir akan masalah gangguan sinyal.

Teknologi 5G C-Band ini awalnya dijadwalkan untuk diaktifkan pada 5 Desember tetapi tanggal ini dimundurkan dua kali karena masalah keamanan, dengan operator layanan terus melakukan negosiasi dengan FAA untuk tanggal peluncuran berikutnya.

Airportman Indonesia

Airportman Indonesia

Bagikan artikel ini di media sosial Anda:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian