Airportman.id – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia memaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (5/4/2022), setidaknya akan ada 10 bandara baru yang akan terbangun hingga 2024 mendatang. Dua bandara diantaranya sudah beroperasi pada 2021 kemarin, yaitu bandara Toraja dan Ngloram.

“Direktorat Jenderal Udara telah menyelesaikan dua bandara baru sebelumnya, Bandara Toraja dan Bandara Ngloram, yang sudah diresmikan oleh Bapak Presiden, dan saat ini sudah dioperasikan dan memberikan manfaat terkait konektivitas,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto.

“Selanjutnya untuk target 8 bandara lainnya akan diselesaikan hingga tahun 2024,” tambahnya.

Novie mengatakan bahwa kendala terbesar dalam pembangunan 10 bandara tersebut adalah keterbatasan anggaran dan pandemi COVID-19 yang membuat beban anggaran negara semakin berat. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terus didorong sebagai upaya pendanaan kreatif (creative financing).

“Creative financing sesuai arahan Menhub diimplementasikan dan dikembangkan seperti KPBU untuk bandara di Labuan Bajo, bandara Kediri, dan di Bintan. Juga dipersiapkan di Singkawang,” kata Novie.

Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, Kemenhub juga memaparkan target penambahan rute jembatan udara sebanyak 43 rute hingga 2024.

“Kegiatan jembatan udara berupa subsidi atau angkutan perintis dan subsidi angkutan kargo hingga 2022 ini telah ada 41 rute angkutan udara perintis dan 1 angkutan kargo, sebagian besar ada di Papua dan ditargetkan dapat bertambah 43 rute sampai 2024,” kata Novie.