Airportman.id – Banyak dari kita yang familiar dengan pesawat-pesawat buatan pabrikan Eropa dan Amerika Serikat seperti Boeing dan Airbus dengan produk-produk unggulannya diantaranya Boeing B737, Boeing B777, Airbus A320, atau Airbus A330. Namun Amerika dan negara-negara di Eropa tidak sendirian dalam pengembangan teknologi pesawat. Mereka memiliki rival dalam hal pengembangan pesawat penumpang salah satunya adalah Uni Soviet. Negara yang berganti nama menjadi Federasi Rusia ini juga memiliki beberapa pabrikan pesawat unggulan diantaranya Ilyushin, Tupolev, Sukhoi, Antonov, Beriev, Yakovlev. Pada umumnya penamaan pabrikan pesawat ini mengambil nama pendirinya.
Ketika terjadi perang dingin pada tahun 1947 hingga 1991 antara Blok Barat dan Blok Timur, Amerika dan sekutunya tergabung dalam Blok Barat sedangkan Uni Soviet dan sekutunya masuk kedalam Blok Timur. Kedua blok ini saling bersaing untuk menciptakan pesawat terbaik. Pemerhati teknologi dirgantara juga gemar membandingkan performa dan kualitas pesawat buatan Blok Barat dengan Blok Timur untuk jenis yang sama.
Ilyushin (bahasa Rusia: Илью́шин), atau Ilyushin Design Bureau adalah sebuah biro desain dan produsen pesawat Rusia yang didirikan oleh Sergey Vladimirovich Ilyushin. Ilyushin didirikan di era Uni Soviet pada tanggal 13 Januari 1933 atas perintah Baranov, People’s Commissar of the Heavy Industry and the Head of the Main Department of Aviation Industry. Aviation Industries Ilyushin adalah sebuah anak perusahaan yang didirikan pada tahun 1992 untuk bertindak sebagai pemasaran Ilyushin dan layanan pelanggan. Di tahun 2006 Pemerintah Rusia akhirnya menggabungkan/merger Ilyushin dengan pabrikan pesawat Mikoyan, Irkut, Sukhoi, Tupolev, dan Yakovlev sebagai sebuah perusahaan baru bernama United Aircraft Corporation.
Hampir 100 tahun berdiri pabrikan Ilyushin telah menghasilkan beragam jenis pesawat terbang seperti pesawat penumpang, pesawat pengebom, pesawat kargo, hingga pesawat tempur. Pesawat pengebom yang terkenal dari pabrikan Ilyushin salah satunya adalah Ilyushin Il-28 Beagle. Pesawat pengebom ini termasuk jenis pesawat pengebom ukuran medium dengan kapasitas angkut bom mencapai tiga ton. Sejak 1948 hingga 1960-an Ilyushin berhasil memproduksi tidak kurang dari 6.600 Unit. Diantaranya diekspor ke Indonesia yang digunakan oleh AURI dan ALRI. Saat ini tercatat hanya angkatan udara Korea Utara yang masih mengoperasikan pesawat pengebom gaek ini dengan jumlah pesawat yang tidak diketahui.
Tidak banyak pesawat tempur yang diciptakan oleh pabrikan ini namun ada satu jenis pesawat Ilyushin yang fenomenal ketika Perang Dunia 2 berkobar di tahun 1939-1945 yaitu Ilyushin Il-2 Sthrumovik.
Il-2 Shturmovik digunakan secara luas setelah Pertempuran Kursk tahun 1943, bersenjatakan dua buah meriam otomatis 23 mm, sebuah senapan mesin jenis DShK di bagian belakang kokpit, dan cantelan untuk bom anti-tank atau roket 82 mm. Memiliki tameng baja setebal 3 mm, pesawat ini tidak mempan diserang menggunakan senjata berkaliber di bawah 23 mm. Il-2 juga dikenal sebagai tank terbang karena kemampuannya dalam menghancurkan tank lawan lewat serangan udara dan sulit dijatuhkan karena memiliki pelat baja yang tebal.
Sedangkan untuk pesawat kargo Ilyushin memiliki produk andalan yaitu Ilyushin Il-76. Pesawat kargo dengan empat emsin jet dan kapasitas angkut hingga 42 ton ini berhasil diproduksi sebanyak 960 unit hingga saat ini. Tercatat operator Il-76 antara lain Rusia, India, Ukraina, dan Belarusia. Selain sebagai pesawat angkut, ilyushin juga mengembangan jenis ini menjadi varian pesawat early warning atau pesawat mata-mata yaitu Ilyushin A-50 “mainstay” dilengkapi dengan piringan radar yang berputar di punuknya dan menjadi pesawat tanker dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara yaitu Il-78 “midas”.
Ilyushin lebih banyak mendesain dan memproduksi pesawat angkut penumpang atau airliner dibandingkan pesawat jenis lainnya. Pesawat penumpang tersebut beberapa diantaranya antara lain Ilyushin IL-14 “Crate”, Il-18 “Coot”, Il-62 “classic”, dan Il-96.
Ilyushin Il-14 “Crate”adalah pesawat penumpang berukuran medium dengan dua mesin baling-baling yang diproduksi antara tahun 1950-an hingga tahun 1960-an Pesawat dengan kapasitas angkut 32 penumpang ini memiliki kemampuan terbang hingga sejauh 1.300 km. Il-14 diproduksi sebanyak 1.348 unit dan pernah digunakan oleh tidak kurang dari 25 negara termasuk Indoensia. Di indonesia Il-14 dikenal sebagai pesawat kepresidenan Bung Karno dan pesawat angkut medium yang dioperasikan oleh AURI. Il-14 pesawat kepresidenan Republik Indonesia ini diberi nama Dolok Martimbang sebagai tanda persahabatan dari Nikita Kruschev. Operator terakhir yang masih setia merawat Ilyushin Il-14 adalah Korea Utara. Ilyushin Il-14 setara dengan DC-3 Dakota buatan Douglass Amerika Serikat.
Untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang dan daya jelajahnya Ilyushin kembali menciptakan pesawat dengan empat mesin turbopropeller yang kemudian diberi nama Ilyushin Il-18 “Coot”. Pesawat yang diproduksi sejak 1957 ini dikenal salah satu pesawat andalan Uni Soviet yang digunakan secara luas oleh sipil dan militer. Memiliki keunggulan sebagai pesawat yang handal, mudah dalam perawatan dan memiliki umur air frame hingga 45.000 jam terbang. Dengan kapasitas hingga 120 penumpang pesawat ini dapat terbang hingga sejauh 6.500 km. Hingga tahun 2018 diketahui masih ada 7 pesawat yang beroperasi salah satunya dari maskapai Air Koryo dari Korea Utara. Versi militer dari pesawat ini bersalin nama menjadi Il-38 “may” yang diperuntukan sebagai pesawat intai maritim.
Ketika era mesin jet dimulai pada tahun 1960-an, Ilyushin menciptakan pesawat penumpang dengan empat mesin jet nangkring di fuselage belakang yang kemudian diberi nama Ilyushin Il-62 “classic”. Il 62 terbang pertama kali pada tahun 1963 dan langsung menyandang predikat pesawat airliner terbesar di dunia saat itu. Pesawat ini memiliki jarak jelajah hingga 10.000 kilometer dengan kemampuan angkut hingga 190 penumpang. Tercatat Ilyushin berhasil memproduksi 292 pesawat jenis ini dan digunakan oleh lebih dari 30 negara. Saat ini hanya tujuh pesawat yang laik terbang salah satunya dioperasikan oleh maskapai Air Koryo dari Korea Utara. Air Koryo juga dikenal sebagai maskapai yang mengoperasikan pesawat-pesawat obsolete yang hampir punah.
Pada era 1980-an Ilyushin menghadirkan pesawat penumpang berbadan lebar dengan empat mesin jet yaitu Il 86 “ camber” untuk melayani penerbangan jarak menengah dan varian pengembangannya Ilyushin Il-96 untuk melayani penerbangan jarak jauh. Sekilas Il-86 memiliki bentuk dan desain terinspirasi dari airbus A340. Il-86 diproduksi pada tahun 1976 hingga 1991 sebanyak 106 unit. Selanjutnya pabrikan ilyushin fokus untuk mengembangkan dan memproduksi Il-96 sejak tahun 1988 hingga saat ini. Il-86 memiliki kapasitas hingga 350 penumpang dan jarak jangkau terbang 5.000 kilometer sedangkan versi long rangenya, IL-96 mampu terbang hingga sejauh 10.000 kilometer dengan daya angkut 315 penumpang. Jika Boeing B777 yang menjadi rivalnya telah terjual hingga 1.700 unit, Il-96 hingga saat ini hanya terjual 30 unit saja.
Sejak didirikan pada tahun 1933, pabrikan Ilyushin telah memproduksi beragam jenis pesawat penumpang, cargo dan tempur dengan jumlah mencapai 60.000 pesawat. Pesawat buatan Ilyushin yang telah digunakan oleh puluhan negara di seluruh dunia, dikenal handal dan mudah dalam perawatan. Beberapa jenis pesawat penumpang dan kargo buatannya yang dikenal luas diantaranya: Il-14, Il-18, Il-76. Il-62, Il-86 dan Il-96.
Airportman.id adalah sebuah platform media online. Apa yang membuat kami berbeda dengan platform lain adalah kami berfokus pada dunia bandar udara. Komitmen kami adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan industri, teknologi, ekosistem maupun kegiatan di bandar udara. Airportman.id juga menjadi wadah untuk berdiskusi, menyampaikan uneg-uneg, pendapat, kritik, saran maupun gagasan yang membangun untuk memajukan dunia kebandarudaraan di Indonesia dan dunia.